LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TANAH HUTAN
ACARA V
TEKSTUR TANAH
I.TUJUAN :
1. Dapat membandingkan masing-masing metode penentuan kelas tekstur tanah.
2. Dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian masing-maing metode.
3. Dapat membandingkan kelas tekstur tanah.
4. Dapat menjelaskan factor-faktor penyebab perbedaan-perbedaan kadar fraksi tanah dan kelas tekstur tanah.
5. Dapat menjelaskan pengaruh kelas tekstur tanah terhadap sifat-sifat tanah yang lain.
II.DASAR TEORI :
Tekstur tanah diartikan sebagai proporsi pasir, debu dan liat. Partikel ukuran lebih dari 2mm, bahan organik dan agen perekat seperti kalsium karbonate harus dihilangkan sebelum menentukan tekstur Tanah bertekstur sama misal geluh berdebu mempunyai sifat fisika dan kimia yang hampir sama dengan syarat mineralogi liat.Tekstur tanah ditentukan di lapangan dengan cara melihat gejala konsistensi dan rasa perabaan menurut bagan alir dan di laboratorium dengan metode pipet atau metode hidrometer Tekstur tanah menentukan tata air, tata udara, kemudahan pengolahan dan struktur tanah
Tanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian butir tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar tanah seperti kerikil, koral sampai batu. Bagian butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi :
1. pasir, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm sampai dengan 2 mm.
2. debu, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan 0,050 mm.
3. liat, yaitu butir tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm.
Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat (Hardjowigeno,2003).
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat. Dan Hubungan Tekstur Tanah dengan Daya Menahan Air dan Ketersediaan Hara.Tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yasng lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara (Sutanto,2005).
III.ALAT DAN BAHAN :
1.Contoh tanah Grumusol, Regosol, Mediteran, Andosol, Rendzina.
2.Aquades
3.Tabel tekstur dan segitiga kelas tekstur USDA
CARA KERJA
1. Penetapan agak detail kelas tekstur adengan metode perabaan dan gejala kosistensi
a. Sebongkah contoh tanah kering diambil, diraba dan dirasakan sambil diusap-usapkan diantara ibu jari dan jari telunjuk.
b. Langkah a diulangi dengan tanah pada kondisi lembab dan basah (dapat dengan diberi air secukupnya). Fraksi dan gejala-gejalanya dicatat.
Macam Fraksi | Gejala |
Pasir Debu Lempung | Dijari keras, tajam dan kasar Pada waktu kering terasa seperti talk/ bedak Waktu kering menepung. Waktu basah melekat dijari dan liat. |
c. Penetapan kelas tekstur agak detail berdasarkan gejala konsistensi dan rasa perabaan adalah sebagai berikut :
Kelas tekstur tanah | Penciri |
Pasir | Galir dan berwujud butir tunggal yang segera dapat dikenali atau dipisahkan. Peripihan massa tanah dalam keadaan kering menyebabkan pisahan pasir ini mudah runtuh dan jika direpih dalam keadaan lembab merangsang terbentuknya paduan lemah yang bila dikenai sentuhan ringan akan tercerai berai. |
Geluh pasiran | Massa tanah banyak mengandung pisahan pasir tetapi kandungan lempungnya masih cukup untuk memberi sensasi kelekatan. Butir tunggal pisahan pasir cepat dikenali dan dipisahkan dengan cepat. Perepihan dalam keadaan lembab akan merangsang terbentuknya paduan tanpa menunjukkan keretakkan jika dikenai tekanan. |
Geluh | Massa tanah mengandung campuran pisahan pasir, debu dan lempung dengan mutu berbeda, memberi rasa agak kasar, cukup halus dan agak plastis. Perepihan dalam kondisi kering akan merangsang terbentuknya paduan cukup mantap dan jika diuli yidak menyebabkan kehancuran. |
Geluh debuan | Massa tanah mengandung pisahan pasir bermutu halus dalam jumlah cukup dan sejumlah kecil pisahan lempung berukuran medium. Jika kering tampak menggumpal dan gumpalan ini mudah remuk. Remukan terasa gembur dan lembut seperti tepung. Jika basah akan segera melumpur dan mengalir. Jika kering atau lembab dapat membentuk paduan yang dapat diuli leluasa tanpa menyebabkan remuk, tetapi peremasan dalam keadaan basah memungkinkan pembentukan pita-pita tanah tidak terputus. |
Geluh lempungan | Massa tanah kering akan keras jika hancur akan membentuk bongkahan atau gumpalan. Pengulian dalam keadaan lembab menghasilkan pita tanah mudah hancur dan dalam keadaan basah akan plastis membentuk paduan mantap yang jika ditekan cenderung membentuk padat. |
Lempung | Massa tanah kering membentuk bongkah atau gumpalan sangat keras. Pengulian dalam keadaan lembab akan membentuk pita tanah lentur dan panjang dan jika basah agak plastis dan lengket. |
- Penetapan detail kelas tekstur dengan metode gejala konsistensi dan rasa peraban.
a. Segenggam tanah diambil dan dikerjakan menurut bagan alir.
b. Setelah menyelidik masing-masing kelas tekstur, perincian tanah selanjutnya yang memerlukan kadar lempung kelas tekstur bersangkutan menurut diagram segitiga tekstur USDA ( dengan cara ini tekstur terpilahkan menurut kedua belas tekstur USDA ).
Tekstur | Kadar lempung |
Lempung Lempung lumrah Lempung berat Lempung pasiran, lempung debuan Geluh lempungan, geluh lempungan debuan Geluh lempungan pasiran Geluh Geluh debuan Geluh pasiran Pasir geluhan, pasir, debu | 70 % ( dapat dipisahkan ) 50 % dan 80 % 45 % 35 % 25 % 20 % 15 % 10 % 5 % |
IV.Data dan Hasil Pembahasan
I. Hasil Pengamatan
No | Jenis Tanah | Tingkat Kebasahan | Gejala | Fraksi Dominan | Tekstur | |
Agak Detail | Detail | |||||
1 | Regosol | Kering | Kasar | Pasir | Geluh Pasiran | Pasir |
| | Lembab | Kasar | Pasir | Geluh Pasiran | Pasir |
| | Basah | Kasar | Pasir | Geluh Pasiran | Pasir |
2 | Andosol | Kering | Coklat, Pasir, Agak kasar | Pasir | Geluh Pasiran | Pasir |
| | Lembab | Pasir, Agak coklat | Pasir | Geluh Pasiran | Pasir |
| | Basah | Pasir, Halus, Kehitaman | Pasir | Geluh Pasiran | Pasir |
3 | Mediteran | Kering | Pasir | Lempung | Geluh lempung pasiran | Kelompok Geluh Lempungan |
| | Lembab | Menggumpal | Lempung | Geluh lempung pasiran | Kelompok Geluh Lempungan |
| | Basah | Lengket | Lempung | Geluh lempung pasiran | Kelompok Geluh Lempungan |
4 | Rendzina | Kering | Menepung | Debu | - | Geluh Pasiran |
| | Lembab | Menggumpal | Debu | - | Geluh Pasiran |
| | Basah | Pasir | Debu | - | Geluh Pasiran |
5 | Grumusol | Kering | Berbutir, Berdebu | Debu | Geluh debuan | Geluh debuan 10% |
| | Lembab | Tidak lekat, Tidak menyatu | Debu | Geluh debuan | Geluh debuan 10% |
| | Basah | Elastis | Debu | Geluh debuan | Geluh debuan 10% |
V.Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan untuk mengetahui tekstur secara detail dan agak detail. Untuk menentukan tekstur tanah secara agak detail dan detail. Untuk menentukan tekstur tanah sedara agak detail dilakukan dengan meletakkan tanah diantara ibu jari dengan jari telunjuk kemudian dilakukan gerakan meremas dan dirasakan teksturnya. Untuk menentukan tekstur tanah secara detail dilakukan dengan memberi perlakuan menurut bagan alir yang tanahnya mengalami beberapa proses perlakuan seperti pemberian air, menjadikannya bola – bola kecil melintir, dan mengukur kemudian mencatat hasilnya.
Selain itu metode – metode tersebut memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Metode penetapan agak detail memiliki beberapa kelebihan seperti waktu melakukannya relative lebih cepat daripada metode yg lain, bahan yang digunakan relative sedikit, dan pengamatan lebih cepat. Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu hasil pengamatan kurang akurat sehingga data yang diperoleh kurang valid, sedangkan metode detail memiliki kelebihan antara lain data yang diperoleh lebih akurat. Kelemahannya adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan pengamatan cenderung lebih lama sehingga pengamatan cenderung lebih lama sehingga pengamatan harus dilakukan lebih awal.
Dari hasil pengamatan tekstur tanah secara agak detail diketahui bahwa tanah regosol bertekstur geluh debuan, andosol bertekstur geluh pasirang, mediteran bertekstur geluh lempung pasiran, rendzina bertekstur debu dan grumusol bertekstur geluh debuan.
Dari pengamatan tekstur tanah secara detail diketahui bahwa tanah regosol bertekstur pasir, andosol bertekstur pasir, mediteran bertekstur kelompok geluh lempungan, rendzina bertekstur pasir geluhan dan grumusol bertekstur geluh debuan 10%.
Dari kedua hasil pengamatan diatas diketahui bahwa tekstur tanah regosol yang secara detail adalah pasir sedangkan yang ditentukan secara agak detail yaitu geluh pasiran. Kedua tekstur ini telah mendekati teori yang dikemukakan oleh Anwar Bale (1996) yang mengatakan bahwa tekstur tanah regosol adalah pasir sampai lempung berdebu.
Pada tanah grumusol tekstur yang ditentukan secara detail teksturnya adalah geluh lempungan sedangkan secara agak detail teksturnya adalah geluh debuan. Namun demikian kedua hasil tersebut telah mendekati dengan teori yang dikemukakan oleh Anwar Bale (1996) yang mengatakan bahwa tekstur tanah grumusol adalah lempung berliat sampai liat.
Pada tanah andosol dari hasil pengamatan mendekati dengan teori Anwar Bale (1996) bahwa tanah tekstur andosol pasir sampai lempung berdebu. Pada tanah mediteran dari hasil pengamatan kurang sesuai dengan teori Anwar Bale (1996) bahwa tekstur tanah mediteran adalah lempung sampai liat. Pada rendzina dari hasil pengamatan tidak sesuai dengan teori M. Wicaksono Wirjodiharjo (1963) bahwa tekstur rendzina adalah liat. Pada tanah grumusol dari hasil pengamatan tidak sesuai dengan yang dikemukakan Anwar Bale (1996) bahwa tekstur tanah grumusol adalah lempung berliat sampai liat.
Tekstur tanah yang berbeda – beda ini memengaruhi konsistensi, keadaan udara tanah, struktur tanah, tata air, penggarapan tanah, pengairan dan pemupukan. Selain itu, tekstur dan sifat tanah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman berbeda – beda. Tekstur tanah yang sesuai adalah tersedianya fraksi – fraksi tanah dalam keadaan seimbang. Apabila tanah tersebut liat maka proses drainase dan aerasi tanah tersebut tidak dapat meloloskan mineral – mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan, sehingga tanah tersebut mudah tererosi.
Jenis tanah regosol memiliki nama lain yaitu Alluvial. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tekstur tanah ini adalah pasir geluhan. Tanah regosol memiliki tipe struktur berupa butir – butir dengan derajat gembur lemah dan termasuk dalam kelas struktur kecil.
Jenis tanah grumusol memiliki tekstur tanah berupa geluh lempungan, struktur tanahnya gumpal, derajat kuat dan termasuk dalam kelas besar. Tanah ini memiliki kekerasan yang tinggi sehingga dalam pengamatannya harus dihancurkan terlebih dahulu dengan cara ditumbuk.
Tanah mediteran sering disebut tanah merah. Tanah mediteran merupakan tanah yang mengalami curah hujan yang rendah. Tanah mediteran mengandung Al dan Fe. Oleh sebab itu, tanah ini mengeluarkan warna merah karena Fe yang terdapat dalam tanah teroksidasi. Tekstur anah ini adalah geluh lempungan, struktur tanah ini memiliki tipe gumpal dengan derajat yang tidak kuat dan kelas kecil. Jenis tanah ini memiliki drainase permukaan yang baik. Jenis tanah rendzina memiliki tekstur tanah geluh lempung debuan, dengan tipe struktur gumpal. Derajat struktur kuat dan termasuk kelas berat.
Dalam kondisi ketersediaan hara dalam jumlah yang sama, tanah bertekstur debu dan geluh adalah tanah yang cocok sesuai untuk pertumbuhan tanaman karenaluas bidang menahan airnyalebih luas sehingga ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman cukup tersedia. Tekstur geluh mempunyai proporsi yang seimbang antara fraksi debu, pasir maupun liat. Untuk penentuan kelas tekstur tanah dilapangan kita menggunakan metode perabaan.
Perbedaan kelas tekstur tanah tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain bahan induk, proses genesis dan umur. Sedangkan untuk sifat fisik yang dipengaruhi tekstur antara laindaya dukung tanah, daya serap/simpan air, permeabilitas, erodibilitas. Kemudahan penetrasi akar tanaman, draenase/pengutusan, kemudahan terolah, plastisitas dan kelekatan.
VI.Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut :
1. Setiap jenis tanah mempunyai tekstur yang berbeda – beda
2. Tekstur tanah dapat ditentukan secara agak detail dan detail
3. Dari 2 acara tersebut masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Penetapan agak detail waktunya singkat tetapi hasil yang diperoleh kurang akurat sedangkan penetapan detail memakan waktu yang lebih lama namun menghasilkan data yang lebih akurat
4. Perbedaan tekstur tanah dipengaruhi oleh kompesisi tanah yang merajai atau dominan
5. Tekstur tanah berpengaruh terhadap konsistensi, keadaan udara tanah, struktur tanah, tata air, penggarapan tanah dan pemupukan
6. Tanah regosol memiliki tekstur pasir
Tanah andosol memiliki tekstur pasir
Tanah mediteran memiliki tekstur kelompok geluh lempungan
Tanah rendzina memiliki tekstur pasir geluhan
Tanah grumusol memiliki tekstur geluh debuan 10%
7. Faktor penyebab perbedaan kadar fraksi tanah dan tekstur tanah adalah antara lain bahan induk, proses genesisi dan umur.
8. Tekstur tanah berpengaruh terhadap konsistensi, keadaan udara tanah, struktur tanah, tata air, penggarapan tanah dan pemupukan.
VII.Daftar Pustaka
Arsyad,S.1979.Konservasi Tanah.Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,IPB.Bogor.
Hardjowigeno,Sarwono.1987.Ilmu Tanah.Mediyatama.Sarana Perkasa.Jakarta.
Sutanto,R.2005.Dasar – Dasar Ilmu Tanah.Kanisius.Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment