Kata Panda :

"Aku hanya yang ingin belajar menulis dan berbagi dengan manusia.."

Feb 24, 2012

KADAR LENGAS TANAH

ILMU TANAH HUTAN
ACARA II
KADAR LENGAS TANAH

                                   KADAR LENGAS TANAH
I.        Tujuan
  1. Dapat membandingkan masing-masing metode penentuan kadar lengas pada berbagai contoh tanah.
2.      Dapat memperkirakan keuntungan dan kerugian masing-masing metode penentuan kadar lengas.
3.      Dapat membandingkan kadar lengas tanah masing-masing contoh tanah pada setiap metode penentuan kadar lengas.
4.      Dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan nilai kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah.
5.      Dapat mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahui kadar lengas tanah.

II.                Dasar Teori
Lengas tanah merupakan air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentuka beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi (Sutanto,2005).
Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan ini jumlah tanah yang disimpan didalam tanah merupakan jumlah air maksimum disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh (Arsyad,1989).
Di dalam tanah air dapat bertahan tetap berada di dalam ruang pori karena adanya berbagai gaya yang yang bekerja pada air tersebut. Untuk dapat mengambil air dari rongga pori tanah diperlukan gaya atau energy yang diperlukan untuk melawan energi yang menahan air. Gaya – gaya yang menahan air hingga bertahan dalam rongga pori berasal dari absorbsi molekul air oleh padatan tanah, gaya tarik menarik antara molekul air, adanya larutan garam dan gaya kapiler. Jumlah air tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas – bata tertentu. Seperti pada kekurangan air, kelebihan air dapat merupakan kesukaran. Air yang kelebihan itu tidaklah beracun, akan tetapi kekurangan udara pada tanah – tanah yang tergenanglah yang menyebabkan kerusakan. Tanaman dapat ditanam dengan memuaskan dalam larutan air bila aerasi diberikan dengan baik (Hardjowigeno,2003).
III. Cara Kerja
1. Memperkirakan tingkat kebasahan tanah
Perkiraan ini didasarkan atas tanda kebasahan yang tampak dan konsistensi tanah.
Tingkat
Kebasahan
Tanda – tanda
Ø  Basah



Ø  Lembab


Ø  Kering

·         Pada permukaan zarah-zarah dan gumpalan-gumpalan tanah, nampak selaput air. Tanah mengeluarkan air pada waktu diinjak atau diremas; setara dengan tegangan lengas 0.01 bar atau kurang (kondisi kapasitas lapangan).
·         Tanah berada diantara keadaan basah dan kering. Setara dengan tegangan lengas yang kurang dari 15 bar, tapi tidak kurang daripada 0.01 bar.
·         Setara dengan tegangan lengas 15 bar atau lebih (titik layu permanen). Tanda-tandanya tergantung pada teksturnya, bila:
§  Pasiran     : Bahan galian bersifat galir (loose) dan kersai, kalau ditetesi air warna jelas bertambah gelap.
§  Debuan        : Bahan galian bersifat rapuh dan mendebu jika diremas. Kalau ditetesi air, warna bertambah gelap.
§           Lempungan        : Konsistensi teguh pada sampai keras, tidak dapat atau sulit diremas, tanah meretak.

a. Diambil contoh tanah kering angin secukupnya, contoh tanah yang telah diberi sedikit air dan contoh tanah yang telah diberi air sampai kapasitas lapangan.
b.   Diamati warna dan bentuk butiran.
c.   Diremas diantara ibu jari dan telunjuk kemudian diamati kelengasannya, keliatannya, keteguhannya, dan kekelasannya.
d.   Dibandingkan hasilnya untuk setiap kenampakan kelengasan dari masing-masing contoh tanah dengan tabel di atas.

2. Cara pengovenan
a.   Ditimbang cupu (misal a gram)
b.   Dimasukkan contoh tanah ke dalam penimbang sampai kira-kira ¼ atau ½ nya.
c.   Ditimbang cupu berisi tanah (misal b gram)
d.   Dimasukkan cupu berisi contoh tanah ke dalam oven yang telah diatur panasnya setinggi 105-1100C selama  4 jam atau lebih.
e.   Dinginkan contoh tanah di dalam cupu dalam keadaan tertutup rapat ke dalam eksikator.
f.    Ditimbang contoh tanah dalam cupu dengan timbangan yang sama (misal c gram)
g.   Kadar lengas (%)    = (berat air : berat tanah KM )  x  100%
      = { (b-c) : (c-a) } x 100%
IV. Data dan Hasil Pengamatan
a. Tingkat Kebasahan Tanah
No
Jenis Tanah
Tingkat Kebasahan
Tanda-Tanda
1
Regosol
Kering
Pasiran cokelat cerah


Lembab
Remah, lepas-lepas, domonan pasir


Basah
Pasiran, warna gelap coklat
2
Andosol
Kering
Pasir, agak kasar, coklat


Lembab
Pasir agak coklat kehitaman


Basah
Pasir halus, kehitaman
3
Grumusol
Kering
Bebutir, berdebu


Lembab
Tidak lekat / menyatu


Basah
Elastis
4
Rendzina
Kering
Remah, coklat tua


Lembab
Menggumpal


Basah
Plastis
5
Mediteran
Kering
Remah, merah bata


Lembab
Menggumpal


Basah
Elastis

b. Pengovenan
No
Jenis Tanah
Berat Cupu
(a)
Berat Cupu + Tanah Basah
(b)
Berat Cupu + Tanah Kering
(c)
Kadar Lengas
1
Regosol
8
70,5
55
33%
2
Andosol
8,1
31
18
131%
3
Grumusol
7,1
21
17,5
34%
4
Rendzina
8
23
20
25%20%
5
Mediteran
7,5
24
21,3


Perhitungan Kadar Lengas:
Kadar Lengas (%)       = {(b - c) : (c - a)} x 100%
- Regosol                  = {(70,5 - 55) : (55 - 8)} x 100 %
= 33%
- Andosol                 = {(31 - 18) : (18 – 8,1)} x 100 %
                              = 131%
- Grumusol   = {(21 – 17,5) : (17,5 – 7,1)} x 100 %
                              = 34%
- Redzina                  = {(23 - 20) : (20 - 8)} x 100 %
                              = 25%
- Mediteran  = {(24 – 21,3) : (21,3 – 7,5)} x 100 %
                              = 20%

 V. Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan 2 cara menentukan kadar lengas tanah yaitu dengan cara memperkirakan tingkat kebasahan tanah dan dengan cara pengovenan. Metode tingkat kebasahan berkaitan dengan gejala – gejala yang ada pada tanah tersebut, kenampakan tanah dirasakan sehingga penilaian akan sesuai deskripsi, sedangkan pada pengovenan dilakukan dengan pemanasn dan kemudian ditimbang untuk mencari selisih agar diketahui kadar lengasnya. Dengan dilakukan percobaan, dapat diketahui kelemahan dan keuntungan dari metode – metode diatas yaitu :
1.      Metode pengovenan
a.     Keuntungan
·      Tidak terlalu terganggu oleh factor internal
·      Suhu merata dan dapat diatur
·      Hasil yang didapatkan lebih akurat
b.    Kelemahan
·      Waktu cukup lama
·      Banyak energi yang dibutuhkan (listrik)
·      Lengas yang menjadi uap terakumulasi di dalam oven
2.      Metode tingkat kebasahan
a.     Keuntungan
·      Mudah dilakukan
·      Waktu tidak terlalu lama
·      Tidak membutuhkan biaya yang mahal
·      Dapat dilakukan dimana saja
b.    Kelemahan
·      Data yang didapat kurang akurat
·      Membutuhkan ketelitian dan analisis yang tepat
·      Hasil pengamatan didasarkan pada deskripsi subyektif masing – masing praktikan
Setelah data didapat, ternyata kadar lengas setiap tanah berbeda-beda. Kadar lengas tanah terbesar dimiliki oleh tanah Andosol (131%) -> Grumusol (34%) -> Regosol (33%) -> Rendzina (25%) -> Mediteran (20%).
Untuk hasil pengamatan berdasarkan tingkat kebasahan diperoleh bahwa :
1.      Tanah Regosol
Tingkat kebasaan kering tanda – tandanya adalah berwarna abu – abu, kasar dan mudah pecah, pada tingkat kebasahan lembab tanda – tandanya adalah berwarna coklat kehitaman, kasar, dan mudah pecah. Sedangkan pada tingkat kebasahan basah tanda – tandanya adalah berwarna coklat kehijauan, kasar, dan agak lengket.
2.      Tanah Grumusol
Pada tingkat kebasaan kering tanda – tandanya gumpal, dan pada tingkat kebasahan lembab tanda – tandanya teguh sedangkan pada tingkat kebasahan basah tanda – tandanya melekat.
3.      Tanah Mediteran
Pada tingkat kebasaan kering tanda – tandanya adalah berwarna coklat muda, mudah pecah, dan menggumpal, pada tingkat kebasahan lembab warnanya menjadi coklat kemerahan, halus, lengket, dan mudah pecah, sedangkan pada tingkat kebasahan basah tanda – tandanya sama dengan pada tingkat kebasahan lembab.
4.      Tanah Rendzina
Pada tingkat kebasaan kering tanda – tandanya adalah gumpal, pada tingkat kebasahan lembab menjadi tidak teguh, sedangkan pada tingkat kebasahan basah menjadi tidak melekat.
5.      Tanah Andosol
Pada tingkat kebasahan kering tanda – tandanya adalah berwarna coklat dan kasar, pada tingkat kebasahan lembab tanda – tandanya berwarna coklat tua, tidak teguh, dan gumpal. Sedangkan pada tingkat kebasahan basah warnanya menjadi merah kecoklatan, lengket dan licin.
            Faktor – factor yang memengaruhi kadar lengas terdiri dari factor kondisi tanah dan nilai kadar lengas tanah. Sifat fisika, dan kimia juga memengaruhi kadar lengas tanah. Jika dijabarkan maka yang menjadi penyebab perbedaan kadar lengas tanah diantaranya :
1.         Struktur tanah
Struktur tanah ialah ikatan – ikatan partikel tanah satu dengan yang lain. Ikatan ini disebut agregat.
2.         Tekstur tanah
Tekstur tanah ialah perbandingan nisbi tiga golongan besar fraksi tanah, yaitu fraksi pasir, debu, dan lempung. Dari ketiga fraksi ini, fraksi lempung paling kuat mengikat air
3.         Konsistensi tanah
Konsistensi tanah ialah daya adhesi dan kohesi diantara partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau kekuatan lain.
4.         Usia tanah
Usia tanah sangat memengaruhi kadar lengas yang ada pada suatu tanah. Semakin tua usia tanah maka akan semakin berkurang kadar lengasnya. Tanah yang sudah tua biasanya berwarna lebih lebih cerah karena sedikitnya unsure hara, hal tersebut terjadi setelah proses pelindian, dan penempatan lapisan – lapisan tanah.
5.         Fraksi penyusun
Lempung sebagai fraksi dengan diameter partikel terkecil maka akan mudah menyimpan air, sedangkan debu sedikit lebih sulit dibandingkan dengan lempung. Fraksi utama dengan kadar lengas terendah adalah pasir, disebabkan pasir memiliki ikatan dan jarak antar partikel yang paling besar. Dengan demikian, tanah dengan fraksi utama lempung akan memiliki kadar lengas yang cukup tinggi.
6.         Kondisi pori tanah
Hal ini berkaitan dengan tekstur. Tekstur besar maka partikel besar sehingga kurang mampu menyimpan lengas.
7.         Iklim
Curah hujan tinggi, suhu rendah, dan intensitas matahari yang sedikit akan mengakibatkan kelembaban yang tinggi sehingga penguapan sedikit, kadar lengaspun akan semakin tinggi jika semakin lembab keadaan suatu tanah.
            Adapun factor atau sifat tanah yang dipengaruhi kadar lengas yaitu:
1.         Aerasi
Jika pori makro dan mikro tanah yang seharusnyua juga diisi oleh udara, tetapi karena factor tertentu terisi oleh air maka  aersinya menjadi buruk.
2.         Struktur tanah
Kadar lengas sangat berpengaruh pada daya lekat tanahnya, dan akan memengaruhi perbandingan relative antara fraksi dalam hal zat perekatannya yaitu tekstur.
3.         Kemudahan pengolahan
Jika lengas dalam keadaan seimbang maka tanah cenderung mudah diolah.
4.         Bentuk tanah
Jika saemakin stabil antara tekstur, struktur, dan kadar lengas tanah maka bentuk tanah semakin tertata.
            Di lapangan kadar lengas akan sangat berguna, seorang forester yang akan menanam pohon, tentunya akan lebih menguntungkan apakah tanah yang akan ditanami memiliki kadar lengas yang cukup sehingga pohon dapat tumbuh optimal. Selain itu pola konservasi yang tepat dapat ditentukan. Pengolahan tanah yang tepat juga dapat memperhatikan aspek kadar lengas tanah. Struktur akar juga dipengaruhi oleh kadar lengas tanah .Jika kadar lengas terlalu tinggi, maka akar cenderung akan tidak kuat menopang karena akar tunggang yang tidak mencapai kedalaman, selain itu akar juga dapat busuk karena terlalu banyak kadar lengas yang terkandung.
Air bebas adalah air yang bukan lagi dalam bentuk ikatan ion-ionnya. Air tersedia adalah air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, sedangkan air yang tidak tersedia adalah air yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
VI. Kesimpulan

a)      Metode memperkirakan keabsahan tanah:
Keuntungan      :    dapat mengetahui ciri tanah secara langsung dan tidak memerlukan biaya yang besar.
Kekurangan       :  hasil yang diperoleh mungkin akan berbeda dengan teori hal ini disebabkan kekurang ketelitian dalam peremasan contoh tanah
b)       Metode cara pengovenan.
Keuntungan      : contoh tanah mendapat panas yang stabil dan terjaga keamanan kondisinya.
Kekurangan       : memerlukan biaya yang sedikit mahal jika dibandingkan dengan menggunakan cara yang pertama.
c)    Urutan contoh tanah yang memiliki kadar lengas dari rendah ke tinggi;
      - Andosol              = 131 %
      - Grumusol            = 34 %
      - Regosol               = 33 %
      - Rendzina             = 25 %
      - Mediteran           = 20 %

VII.           Daftar Pustaka

Arsyad,S.1979.Konservasi Tanah.Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,IPB.Bogor.
Hardjowigeno,Sarwono.1987.Ilmu Tanah.Mediyatama.Sarana Perkasa.Jakarta
Sutanto,R.2005.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Kanisius.Yogyakarta

No comments:

Post a Comment